Bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Muslim. Bulan dimana umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Di bulan Ramadhan ini sebenarnya banyak makna yang bisa diambil, tidak hanya mengenai bagaimana membangun kesadaran diri, tetapi bagaimana seseorang bisa mengambil makna yang dapat dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini saya akan memaknai Ramadhan dengan bagaimana seseorang menjalankan bisnis. Dan tentunya ini juga bisa digunakan tidak hanya oleh umat Muslim tetapi juga Anda yang beragama lain dan ingin berproses.

Saat menjalankan bisnis ada beberapa etika yang harus dijalani oleh para pebisnis, baik pebisnis pemula maupun pebisnis besar. Semua dimulai tentunya dengan membangun habit dan disiplin diri. Sebagian besar pebisnis sukses mempunyai disiplin diri dan habit yang dibangun dengan terus menerus. Kemudian hubungannya apa dengan berpuasa di bulan Ramadhan?

Saat seseorang menjalani puasa, makna yang diambil adalah:

Goal

Pada saat berpuasa, semua orang punya goal yaitu ingin menjalankan kewajiban dan menjalankan ibadah sunnah untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya selama Ramadhan. Hasil dari tujuan yang ingin dicapai kemungkinan besar tidak akan dirasakan dalam waktu dekat, tetapi semua orang ingin berlomba-lomba untuk menjalani ibadah di dalam bulan ini untuk mendapatkannya.

Kalau ini dihubungkan dengan menjalankan bisnis, maka saat membangun satu bisnis, sadarilah tujuan yang ingin dicapai. Bukan hanya sekedar ingin mendapatkan penghasilan tetapi apa tujuan besar dari bisnis yang dibangun. Dalam membangun bisnis pasti akan ada banyak tantangan dalam berproses. Saat seorang pebisnis mengerti apa goal untuk menjalankan bisnis tersebut, maka semua tantangan yang dihadapi akan lebih mudah dihadapi.

Tidak hanya dalam menjalani bisnis, tetapi saat Anda mempunyai tujuan dalam karir Anda, maka Anda juga akan merasakan bagaimana beratnya menghadapi semua tantangan untuk mencapai tujuan. Tujuan yang mungkin baru akan Anda rasakan di masa mendatang dan bukan saat ini. Misal karir yang Anda bangun, baru akan Anda rasakan bertahun kemudian.

Demikian juga bisnis yang Anda bangun, bukan sesuatu yang akan Anda rasakan sekarang, karena membangun bisnis tidak selalu akan menghasilkan keuntungan. Di bulan puasa ini Anda akan melatih bagaimana bisa bersabar menghadapi tantangan yang hadir untuk mendapatkan kemenangan di suatu hari nanti.

Disiplin Diri

Seperti di artikel saya sebelumnya, apabila dihubungkan dengan bulan Ramadhan, seseorang yang menjalani puasa akan disiplin untuk sahur dan berbuka puasa pada waktu yang ditetapkan. Dan bersedia untuk bangun pagi hari dan menahan lapar sampai waktu berbuka. Kondisi yang tentunya menantang bagi seseorang untuk menjalani ini selama sebulan penuh.

Biasanya di awal-awal menjalani ibadah puasa, bagi beberapa orang terasa berat karena tidak terbiasa bangun di tengah malam dan menahan lapar dan haus di siang hari, apalagi apabila profesi nya menuntut untuk berada di bawah terik matahari.

Menjalankan bisnis tentunya membutuhkan kedisiplinan diri. Misal Anda menjual produk makanan, maka tentunya ada waktu Anda harus melakukan proses produksi. Tanpa melakukan proses produksi maka tidak ada produk yang akan terjual, dan tentunya tidak ada pemasukan. Di awal tentunya akan sulit karena Anda mungkin harus bangun pagi dan berbelanja, atau setelah berjualan Anda harus segera berbelanja lagi untuk berjualan esok hari. Apabila Anda baru saja memulai bisnis ini, akan terasa berat karena rutinitas yang harus dibangun dan menjadi satu habit baru.

Di bulan puasa ini Anda melatih bagaimana Anda bisa disiplin untuk mempunyai satu rutinitas baru yang mungkin akan menjadi bagian dari kehidupan Anda di masa mendatang.

Jujur

Di bulan puasa ini kita juga diajarkan untuk selalu jujur dan menjaga integritas supaya tidak merusak pahala dan ibadah yang kita jalankan dengan menahan lapar, haus dan emosi. Sebenarnya kejujuran ini bukan hanya di bulan puasa tetapi dalam kehidupan sehari-hari juga harus diterapkan. Saat bulan Ramadhan ini adalah waktu kita untuk memulai untuk hidup dengan penuh integritas.

Kehidupan jujur dan integritas harusnya merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari seseorang dalam menjalankan kehidupan baik personal maupun professional. Saat menjalani kehidupan professional sebagai seorang pebisnis, seperti bagaimana Anda memberikan deskripsi barang yang Anda jual akan membantu sang pembeli untuk mengerti apa yang diharapkan untuk dibeli, terutama saat Anda berjualan online.

Tetapi kejujuran yang harus ditanamkan terlebih dahulu adalah kejujuran pada diri sendiri. Jujur kepada diri sendiri lebih sulit daripada jujur kepada orang lain. Banyak orang merasa perlu menyalahkan orang lain karena dianggap bahwa kegagalan yang dialami diakibatkan oleh orang lain, padahal semua di dalam kehidupan tentunya ada pilihan. Pilihan mana yang mau diambil tidak ada orang yang dapat memaksa.

Saya baru saja berdiskusi dengan seseorang yang berkata bahwa “dia dipaksa untuk memutuskan berhenti bekerja”. Menurut saya, keadaan memaksa dia untuk berhenti bekerja, tetapi dia punya PILIHAN apakah terus merasa marah dengan keadaan atau secepatnya memulai menata kehidupan yang baru, karena jam terus berputar. Dalam pengalaman saya menghadapi orang-orang yang harus memutuskan untuk berganti karir, yang akan lebih cepat sukses adalah orang-orang yang cepat untuk segera melangkah maju tanpa merasa diri terkorbankan. Karena saat orang ini mencoba refleksi pada diri sendiri, dia menyadari ada sesuatu dalam dirinya yang membuat dia menjadi dalam keadaan tersebut.

Kejujuran pada diri sendiri ini bisa dilatih saat bulan Ramadhan ini. Dengan lebih sering mendekatkan diri dengan banyak beribadah, seseorang akan lebih mudah untuk menyadari apa yang sedang terjadi kepada dirinya. Dan tentunya saat seseorang sudah dapat jujur kepada diri sendiri, dia akan lebih mudah untuk jujur kepada orang di sekitarnya, seperti pelanggannya.

Mulailah dengan jujur pada diri sendiri yang lebih susah daripada jujur kepada orang lain di bulan puasa ini, dengan banyak melakukan refleksi diri. Anda akan mendapati bagaimana Anda akan lebih mudah berproses untuk berhubungan dengan orang lain dalam kondisi ini.

Selain ketiga hal diatas, di bulan Ramadhan ini juga mengajarkan kita untuk lebih sabar dan menahan emosi. Dua hal penting yang diperlukan oleh seseorang saat meniti karir dan menjalani bisnis.

Menghadapi lingkungan kerja yang mungkin tidak selalu ideal (atau sekarang orang sering menyebut toxic) akan lebih mudah saat seseorang bisa lebih sabra dan menahan emosi. Menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, sadari apa dampak yang terjadi di dalam diri saat berproses bersama orang di sekitar, akan memberikan kesadaran baru, apa sebenarnya yang sedang terjadi pada lingkungan di sekitar kita. Ini yang saya lakukan apabila saya menghadapi lingkungan yang tidak mendukung. Saya akan berdiam dan mencoba memilah mana area yang merupakan pikiran subyektif atau obyektif saya, kemudian mencoba menganalisa apa yang terjadi di sekitar kita. Apabila ternyata situasi ini masih bisa diatasi, saya akan mencoba untuk berproses, tetapi apabila tidak memungkinkan, saya akan meninggalkan situasi ini.

Demikian juga saat berbisnis, sering  menemukan pelanggan atau rekan bisnis yang ternyata tidak menghargai hasil karya sang pebisnis. Atau bahkan menjiplak hasil karya sang pebisnis. Menahan emosi akan membantu untuk melihat bagaimana kita bisa membuat strategi untuk bisa meyakinkan sang pelanggan untuk menghargai dan pada akhirnya membeli hasil karya sang pebisnis. Dan kembali lagi melakukan refleksi apa yang terjadi di dalam proses bisnis yang dijalankan.

Kalau dilihat sebenarnya banyak makna Ramadhan yang bisa diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentunya bisa dilatih selama bulan Ramadhan untuk menjadi habit diri, dan akhirnya menjadi sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sepanjang waktu. So, selamat berproses untuk membangun diri yang lebih baik selama bulan Ramadhan untuk menimbulkan rasa sukses bagi diri sendiri.