Semoga sukses!! Sering mendengar kata-kata itu? Tapi apakah kita tahu arti kata sukses yang sesungguhnya? Arti sukses menurut KBBI adalah berhasil atau beruntung. Sementara kalau dalam bahasa Inggris success menurut Cambridge dictionary adalah the achieving of the results wanted or hoped for. Dari kedua penjelasan arti kata sukses ini artinya adalah keberhasilan dari sesuatu kegiatan yang diharapkan.

Arti kata sukses sebenarnya bukan berarti kekayaan atau jabatan, kalau melihat kata-kata di atas. Tetapi kebanyakan orang sering mengaitkan kata “Sukses” dengan kekayaan atau tingkat jabatan tertentu. Dan beberapa orang kemudian sering “merendahkan diri” sendiri dengan menyatakan “saya bukan orang sukses” karena “saya tidak kaya” atau “posisi saya cuma segini aja”. Padahal kalau melihat arti diatas sukses bukan tentang harta atau tahta.

Sukses sendiri sebenarnya adalah perasaan diri sendiri. Karena hanya diri sendiri yang bisa menyatakan apakah kita sudah mencapai hasil yang kita inginkan atau belum. Saat seseorang merasa diri sukses, maka dia akan merasakan kebahagiaan. Dan tentunya nilai sukses bagi seseorang akan berbeda dengan nilai sukses bagi orang lain.

Saat menjadi HR di perusahaan, beberapa kali menemui beberapa karyawan yang memilih untuk tidak menduduki jabatan tertentu dan tidak mengejar kekayaan. Demikian juga saat terjun menjadi Career Coach, beberapa kali menemui pelanggan seperti ini. Ukuran sukses bagi mereka beragam, salah satu contohnya, adalah arti sukses bagi mereka: bisa menyekolahkan anak hingga selesai pendidikan perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan sang orang tua yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan perguruan tinggi karena keterbatasan biaya, membuat mereka termotivasi untuk dapat menyekolahkan sang anak hingga menyelesaikan perguruan tinggi. Kondisi ini mungkin dianggap oleh orang lain menyatakan bahwa menyekolahkan anak sampai selesai perguruan tinggi adalah kewajiban orang tua. Bagi orang yang pernah merasakan bagaimana keterbatasan biaya itu adalah satu hal yang harus dihadapi maka pencapaian anak mencapai jenjang pendidikan lebih tinggi dari mereka merupakan satu kesuksesan.

Dari sini dapat dilihat bahwa kesuksesan bagi seseorang akan berbeda dengan orang lain. Terkadang bagi sebagian orang melihat kesuksesan orang lain menjadi tolok ukur kesuksesan diri sendiri, sehingga sering merasa frustasi atau merasa gagal karena orang lain sudah berhasil. Salah satu nya sosial media membuat semua informasi terbuka, termasuk informasi apa saja yang sudah dimiliki oleh orang lain. Dan ini menyebabkan banyak orang yang kemudian membandingkan apa yang sudah dimiliki oleh dirinya dibandingkan dengan temannya atau bahkan terkadang tokoh yang ada di sosial media.

Untuk menghindari supaya tidak tergiur dengan kesuksesan orang lain, maka sebaiknya seseorang mempunyai tolok ukur sukses diri sendiri. Ada beberapa ukuran yang dapat dipakai untuk mengukur kesuksesan diri:

Membuat perbandingan kesuksesan diri sendiri

Mengukur sukses diri sendiri, bandingkanlah dengan diri sendiri yang terdahulu. Tidak perlu terlalu tinggi tetapi kesuksesan kecil pun menjadi sesuatu yang harus diukur. Salah satu contoh yang saya sendiri terapkan adalah saat saya mencoba menjahit dompet. Sepertinya kecil yach pencapaiannya, tetapi saya berbahagia karena saya berhasil menjahit dompet dari kain yang saya beli dengan harga murah, kemudian digunakan oleh anak saya sebagai tempat pensil saat dia masih sekolah. Demikian juga saya berhasil menjahit tas untuk membawa bekal ke kantor dahulu. Saat itu saya merasa itu adalah kesuksesan saya karena di tahun itu saya berhasil membuat dompet dan tas untuk digunakan sendiri. Mungkin bagi orang yang sudah sangat mahir menjahit, merasa ini bukan kesuksesan, tetapi bagi saya kala itu, itu adalah kesuksesan terbesar saya.

Membuat goal

Saat seseorang mempunyai goal, dan kemudian bisa mencapai goal tersebut, maka itu adalah kesuksesan mencapai hasil yang diinginkan. Seperti saya ulas di beberapa artikel terdahulu, membuat goal itu sangat penting untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan yang kita kerjakan. Karena saat seseorang mempunyai tujuan dan pada akhirnya tujuan dapat tercapai, maka itulah adalah kesuksesan bagi orang tersebut.

Buatlah definisi sukses bagi diri sendiri

Seperti cerita-cerita di atas, definisi sukses bagi setiap orang akan berbeda, dan buatlah definisi sukses bagi diri Anda sendiri. Yang paling mudah dikaitkan dengan perasaaan, umumnya adalah merupakan emosi atau perasaan kebahagiaan, jadi cobalah refleksi diri sendiri. Refleksikan apa yang paling penting atau yang paling membuat bahagia diri sendiri. Bagi saya kebahagiaan adalah saat saya bisa berbagi ilmu kepada orang lain, karena ilmu yang saya bagikan membuat saya jadi mempunyai ilmu baru lagi. Dan mendapat ilmu baru adalah sangat penting bagi saya yang mempunyai prinsip “belajar tidak mengenal usia”. Walaupun hanya satu ilmu yang saya dapatkan, maka itu sudah membuat saya merasa sukses mendapatkan ilmu.

Tentunya cara mengukur kesuksesan diri sendiri masih ada lagi selain ketiga cara diatas, tetapi inti yang harus diambil adalah sukses berhubungan dengan perasaan. Dan perasaan itu adalah merupakan kondisi yang tidak bisa dipaksakan antara satu orang dengan orang lain. Yang sering menjadi kendala atau tantangan untuk merasakan kesuksesan itu, karena ada pernyataan yang keluar dari diri sendiri atau bahkan orang terdekat yang membandingkan dengan orang lain.

Apabila Anda adalah seorang pemimpin, Anda harus mengenali apa yang disebut sukses bagi team Anda. Apabila nilai sukses bagi team Anda berbeda dengan Anda, maka hargailah nilai tersebut. Bagaimana supaya tujuan team dapat tercapai kalau ternyata nilai yang dikerjakan berbeda? Maka Anda dapat berproses untuk menemukan titik temu dari nilai sukses Anda dengan nilai sukses team Anda. Salah satu klien saya menemukan bahwa ternyata nilai sukses dia dan team nya berbeda saat sesi coaching bersama saya. Sehingga dia akhirnya menyadari bahwa akar masalah nya adalah bagaimana menemukan titik temu dan bukan memaksakan nilai dia sebagai pemimpin kepada teamnya. Karena ini adalah masalah perasaan atau emosi seseorang yang tidak dapat dipaksakan.

Begitu juga sebagai orang tua atau bahkan sebagai seorang anak. Terkadang sebagai orang tua, ingin supaya sang anak memasuki perguruan tinggi dengan jurusan yang tidak diminati sang anak, dengan prinsip bahwa “yang penting kuliah dan mendapat gelar”. Beberapa kali saya menemui klien yang merasa bahwa jurusan kuliah yang diambil bukan yang diminati, dan akhirnya menemui kesulitan di saat akhir-akhir kuliah karena terkendala waktu mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Memerlukan tekad yang kuat dari sang anak dan perubahan cara pandang untuk sang anak bisa menyelesaikan kulliah tepat waktu. Ukuran sukses bagi sang anak harus ditentukan dulu supaya bisa berproses menyelesaikan kuliahnya.

Soo mari sadari apa sebenarnya ukuran kesuksesan bagi Anda? Apakah ukuran sukses Anda masih sesuatu yang dapat terlihat seperti harta dan tahta atau Anda sudah menemukan bahwa ukuran sukses Anda adalah sesuatu yang dapat membuat Anda bahagia?