Sudah sampai di penghujung tahun 2022, beberapa orang melakukan refleksi dan juga setting goal untuk tahun 2023. Ada yang mau melakukan resolusi tahun berikutnya. Tetapi banyak juga yang resolusi sudah bertahun-tahun sama saja tetapi tidak terwujud juga. Misal ingin mulai rajin berolahraga, tetapi ternyata sampai akhir tetap tidak terjadi. Beberapa film pendek menggambarkan apa yang ditulis di awal tahun seperti mau turun berat badan 5 kg, kemudian di akhir tahun menjadi 0.5 kg. Sebenarnya bagaimana seseorang bisa menetapkan goal yang memicu semangat untuk mendapatkannya?

Teringat saat masih bekerja di korporasi, setiap akhir tahun harus mulai melakukan refleksi terhadap pencapaian goal yang sudah di tetapkan di awal tahun, dan di saat bersamaan juga memulai untuk setting goal tahun berikutnya. Beberapa tahun belakangan, setting goal di perusahaan saya waktu itu dibatasi hanya tiga buah goal saja dan ada tambahan satu untuk development diri. Dan akhirnya karena sudah terbiasa melakukan hal tersebut, saat saya memulai profesi saya sebagai pekerja mandiri/freelancer jadinya juga terbiasa. Salah satu yang membantu adalah Batasan 3 goal saja. Karena membuat saya lebih focus dan bisa berproses selama tahun berjalan dan tentunya mengurangi rasa frustasi.

Mungkin bagi sebagian orang, ada yang pernah bertanya kepada saya, bagaimana kalua keinginan saya banyak sehingga susah untuk menentukan mana yang harus saya pilih untuk goal saya di tahun berikutnya. Tentunya ini juga sempat terjadi saat di korporasi dan masih menggunakan cara menentukan target sebelum pembatasan target hanya tiga buah. Kemauannya banyak, yang ingin dimasukkan sebagai target juga banyak, tapi kemudian saat melakukan refleksi bingung karena merasa banyak yang harus dikerjakan, dan saat tidak tercapai merasa frustasi karena seolah-olah gagal mencapai target.

Apabila Anda mempunyai banyak keinginan untuk dicapai di tahun depan, dan ingin menjadi goal Anda maka tips nya adalah:

KATEGORI

Terkadang terlalu banyak yang diinginkan karena hanya menuliskan keinginan saja tanpa menyadari bahwa sebenarnya kalua dikategorikan maka pasti ada beberapa kegiatan yang sama. Buatlah menjadi 3 kategori paling banyak, misal pengembangan diri, marketing dan finansial.

TIMELINE

Setelah melakukan kategori tulislah kapan akan di capai dalam satu tahun tersebut, sehingga Anda bisa membuat prediksi kapan waktu untuk focus pada satu goal. Membuat timeline akan membantu Anda untuk menyadari apakah goal yang Anda buat memang goal yang dapat dicapai.

PROSES

Saat sudah membuat timeline maka akan lebih mudah bagi Anda untuk menentukan proses apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapai goal tersebut. Dan saat membuat proses tersebut, maka akan lebih mudah pula untuk membagi goal tersebut dengan timeline yang lebih pendek dan akhirnya bisa mengerti kapan harus mengerjakan apa. Tentunya ini juga jadi memudahkan untuk melihat apakah goal yang ditetapkan memang sesuatu yang dapat dicapai atau sebenarnya ini akan menjadi sumber rasa frustasi karena tidak dapat dicapai pada tahun tersebut.

Proses diatas saya lakukan saat membuat goal sebagai seorang pekerja mandiri yang juga sedang bersekolah lagi. Saya membaginya menjadi 3 kategori yaitu pekerjaan, sekolah, dan pengembangan diri. Dan setelah itu baru dimasukkan timeline dan proses, dan akhirnya saya jadi bisa melakukan proses refleksi bukan hanya akhir tahun tetapi bulanan atau kwartal dan bisa menyesuaikan apabila harus dilakukan penyesuaian untuk mencapai goal.

Tentunya setelah menentukan goal, perlu dilakukan refleksi apa yang sudah dicapai dari goal yang sudah dbuat. Sebagian orang melakukannya hanya di akhir tahun, tetapi sebenarnya apabila dapat dilakukan untuk waktu yang lebih cepat, maka lebih mudah untuk antisipasi apa yang menghalangi, dan bisa dlakukan penyesuaian seperti cerita saya di atas. Ini juga akan membuat sseorang secara mental bisa lebih menerima kondisi yang mengganggu tersebut, dan tidak menjadi frustasi karena di akhir tahun goal yang sudah ditetapkan di awal tahun tidak dapat tercapai.

Dalam hal ini seseorang jadi lebih bisa menghargai proses daripada hanya sekedar menaruh goal. Tentunya dalam kehidupan seseorang tidak selalu semua dapat terwujud, ada factor selain kemampuan diri, juga kehendak Allah apakah yang diinginkan dapat terwujud. Salah satu contoh, saat pandemi dimulai, maka penyesuaian terhadap goal harus secepatnya dilakukan, karena semua goal menjadi tidak sesuai lagi. Apabila focus hanya pada goal yang sudah ditetapkan di awal tahun, dan kemudian tidak ingin melakukan penyesuaian maka bisnis akan mengalami kesulitan atau seseorang akan mengalami kesulitan dalam menerima kondisi yang berbeda jauh.

Refleksi terhadap goal yang sudah ditetapkan dapat dilakukan setiap tiga bulan apabila bulanan dirasa terlalu cepat. Apa yang sebaiknya dilakukan setiap tiga bulan tersebut? Dibawah ini tips nya:

GOAL vs PENCAPAIAN

Apabila sudah menentukan timeline dan proses maka akan lebih mudah untuk mengecek apa yang sudah dicapai vs goal yang sudah di tetapkan. Dan itu menjadi bagian dari proses untuk melihat apakah tingkat pencapaian pada titik tertentu akan berpengaruh kepada pencapaian di proses berikutnya. Akan lebih mudah untuk membuat penyesuaian pada satu bagian proses karena lebih mudah untuk melakukan proses pada satu bagian tertentu daripada hanya mencari akar masalah di akhir tahun saat goal tidak tercapai.

REFLEKSI VISUAL

Lakukan refleksi secara visual, dapat melakukan journaling, ataupun menggunakan metode-metode lain. Refleksi secara visual akan lebih mudah karena apa yang dilihat oleh mata manusia akan lebih mudah untuk mengirim sinyal kepada otak manusia. Dan akhirnya akan memotivasi seseorang untuk bergerak. Apabila refleksi hanya dilakukan dengan memikirkan saja, tanpa membuat menjadi bentuik visual, maka seolah-olah hal tersebut tidak nyata. Antar seseorang mudah lupa atau bahkan mempunyai kekhawatiran berlebih untuk menghadapi tantangan.

Kedua cara diatas saya lakukan secara berkala sehingga saya jadi bisa mengerti apa yang menjadi hambatan saya dalam bulan atau tahun berjalan. Selalu ada proses ataupun kejadian-kejadian yang tidak terduga yang dapat menghambat saya untuk mencapai goal, salah satu contoh, saya sudah menetapkan goal untuk pelajaran, kemudian karena ada kegiatan yang berhubungan dengan klien terpaksa harus ditunda. Pada saat penundaan tersebut, saya bukan hanya menunda, tetapi saya langsung membuat rencana baru atau timeline baru sehingga saya mempunyai Plan B untuk mencapai goal saya.

Proses refleksi secara berkala ini memudahkan saya sehingga saat bulan Desember, saya sudah bisa lebih bersiap untuk menentukan goal yang akan saya buat di tahun berikutnya dengan mengerti apa yang terjadi di tahun berjalan.

Sering sekali mendengar kata-kata “menantang diri sendiri untuk bisa lompat lebih tinggi” dalam hal membuat goal. Yang harus disadari adalah melompat lebih tinggi boleh tetapi harus memperhitungkan berapa besar lompatannya sehingga tidak akan terjatuh. Melompat lebih tinggi adalah dengan menentukan goal dan membuat perhitungannya dengan menentukan kategori, timeline dan prosesnya.

Dan apabila Anda mengalami kesulitan untuk berproses tentunya Anda bisa mengajak seseorang untuk menjadi teman Anda melakukan brainstorming, salah satunya adalah Professional Coach. Silahkan untuk menghubungi Professional Coach untuk membantu Anda berproses menentukan goal dan melakukan refleksi.