Di era digital saat ini, kemampuan untuk menulis dan menggambar di kertas menggunakan tangan jadi sangat terbatas. Hal ini dikarenakan lebih terbiasa dengan menggunakan keyboard daripada menulis. Saya sendiri merasakan tulisan tangan saya juga menjadi jelek setelah jarang menggunakan kemampuan tangan untuk menulis, apalagi sejak lebih banyak menggunakan laptop maupun handphone. Rasanya lebih cepat menggunakan keyboard.
Tapi ternyata setelah membaca beberapa penelitian, menulis dan menggambar dengan tangan bagus untuk melatih otak seseorang. Di artikel ini saya tidak akan bahas secara detail mengenai riset nya karena terlalu teknis. Yang akan dibahas adalah bagaimana sebaiknya bisa menggunakan kemampuan tangan untuk menulis dan menggambar serta manfaatnya.
Tulisan ini berdasarkan pengalaman sendiri, dan beberapa klien saya, menggunakan kemampuan tangan untuk menulis dan menggambar, dan ampuh untuk melatih kemampuan otak dan emosi. Saya menggunakan kemampuan menulis dan menggambar dengan menggunakan pena dan buku tulis atau buku sketsa, tetapi juga menggunakan digital seperti pensil yang digunakan di perangkat gawai seperti ipad atau tab. Manfaat menulis dan menggambar menggunakan tangan adalah:
Membuat lebih mudah mengingat
Dalam perjalanan selama tiga tahun menjalani kuliah jarak jauh dan harus belajar mandiri, maka butuh kemampuan untuk dapat mengingat dan memahami karena tidak ada dosen yang akan memperhatikan. Buat usia diatas kepala lima ini, tentu tidak mudah untuk melakukan itu, tetapi menemukan cara mudah dan cocok untuk saya belajar. Saya pernah membagikan tips ini kepada beberapa klien maupun teman-teman saya. Salah satu metode yang saya gunakan adalah mind mapping. Beruntung saya pernah mengikuti pelatihan mind mapping dari mantan atasan saya yang sangat menggemari metode ini. Dan menggunakan metode ini dengan menggunakan tangan sangat membantu saya untuk mudah mengingat. Pernah mencoba untuk menggunakan secara digital juga, membantu untuk mengingat juga, tetapi lebih cepat teringat saat saya menggunakan metode ini dengan menggunakan tangan tanpa keyboard.
Ini juga membuat saya lebih mudah berproses saat berbicara dengan klien terutama saat melakukan coaching. Rasanya langsung tergambar di dalam pikiran saya apa yang terjadi dengan klien saya. Dan setelah saya membaca beberapa penelitian, menulis dengan tangan ditambah menggunakan metode mind mapping ini jadi seolah membuat gambar di otak seseorang secara terstruktur dan bisa memetakan pikiran yang mungkin sedang ruwet. Tetapi memang yang paling powerful menggunakan tangan untuk menggambarkan peta pikiran tersebut. Karena saat sedang menggambarkan, maka pikiran manusia juga ikut dipicu untuk berpikir kreatif, dan pastinya ini melatih otak untuk dapat terus bekerja.
Melatih kesabaran
Apakah Anda ingat dahulu kala kecil, maka harus belajar menulis dengan baik untuk mendapat nilai bagus? Dan pastinya jadi harus berlatih beberapa kali. Mengapa sekarang saat harus menulis dengan baik, maka langsung patah semangat dan cepat beralih ke keyboard? Melatih menulis dan menggambar dengan tangan ini bisa melatih kesabaran seseorang. Dan ini juga disebutkan di beberapa penelitian, karena pelatihan untuk menjadi baik dan terbaca ini akan melatih kesabaran dengan menulis perlahan-lahan sehingga mendapatkan jenis tulisan yang dapat terbaca. Sayapun sekarang perlahan-lahan melatih menulis kembali, baik dengan menggunakan pena dan buku maupun dengan pensil untuk gawai. Sudah mulai terlihat kemajuan nya. Dan ini pastinya juga membantu seseorang untuk menghargai diri sendiri terhadap kemajuan yang dicapai dengan melatih menulis.
Menuangkan emosi
Apa hubungannya menuangkan perasaan menggunakan tangan untuk menulis dan menggambar? Dari beberapa kelas yang pernah saya adakan, saya sering meminta peserta membuat refleksi ataupun rencana masa depan dengan menulis atau menggambar dengan tangan, tanpa dihapus. Dan sebagian besar dari mereka bercerita bagaimana ini menjadi salah satu proses yang mereka sendiri akui sangat ampuh saat mereka ingin refleksi atau menggambarkan masa depan yang diinginkan. Apabila seseorang banyak menulis atau menggambar menggunakan tangan, maka untuk dihapus lebih sulit, karena pastinya masih terlihat bekasnya. Sementara apabila menggunakan keyboard maka lebih mudah untuk backspace atau delete, sehingga seolah-olah bekasnya tidak ada.
Saat seseorang menulis atau menggambar, kemudian dihapus, dan terlihat bekas nya, mereka jadi ingat apa yang dilakukan oleh mereka saat menulis atau menggambar area tersebut. Kesalahan apa yang diperbuat sehingga harus dihapus dan bekasnya juga masih terlihat samar. Kondisi ini membuat mereka refleksi apa yang ada di dalam pikiran dan emosi apa yang terbangun.
Tugas yang saya berikan dengan menulis atau menggambar tanpa menghapus, justru membuat mereka tidak perlu berpikir benar atau salah, tetapi hanya melakukannya tanpa berpikir dan mengikuti emosi yang terasa dan pikiran yang ada. Setelah selesai proses menulis dan menggambar, mereka melihat ulang hasil tulisan dan gambarnya, mereka menyadari apa yang sebenarnya ada di dalam bawah sadar diri mereka. Ada beberapa orang bercerita pada saya, saat membaca kembali atau melihat gambar hasil karya mereka sendiri, merasa terharu pada pencapaian yang telah mereka capai, sampai tidak bisa terbendung untuk menangis. Ada juga yang surprise saat melihat hasil gambar nya dan tidak menyangka bahwa ini yang sebenarnya menjadi point dari keinginan mereka. Dan mereka semua bercerita bahwa mereka sudah pernah membuat di dalam laptop mereka dengan mengetik, tetapi saat menggunakan metode tulisan maupun gambar dengan tangan ini, proses penuangan emosi lebih terasa.
Saat seseorang menggerakkan tangan, maka emosi akan lebih mudah tertuang. Pernahkah di masa kecil Anda mengalami tulisan yang jelek atau tulisan yang indah karena ini menggambarkan emosi Anda? Ini menunjukkan bahwa emosi berpengaruh kala seseorang menggerakkan tangan untuk menulis ataupun menggambar. Ini juga yang membuat seseorang lebih mudah mengingat apabila menulis atau menggambar menggunakan tangan, karena terkoneksi dengan emosi yang timbul saat menulis.
Mungkin sebagian dari Anda, ada yang menyatakan bahwa sulit untuk menulis. Yang disebut sulit untuk menulis adalah karena seseorang berpikir harus menulis dengan bagus, indah dibaca dan tata bahasa yang sempurna. Kalau ini adalah tulisan yang akan dibaca oleh orang lain mungki saja, tetapi apabila ini kebutuhannya untuk diri sendiri, tidak ada orang yang akan membaca atau melihat gambar Anda, ini adalah untuk Anda sendiri.
Salah satu klien saya sempat galau mau menulis atau menggambar, karena merasa sebagai orang yang jarang menulis. Tapi saat sudah memulai tanpa khawatir benar atau salah dan tidak dihapus, maka yang terjadi adalah: hasil tulisannya sampai 11 halaman!! Sebagai seseorang yang jarang menulis dan mengungkapkan perasaaan, beliau surprise saat membaca hasil karya nya sendiri yang ditulis hanya dalam waktu beberapa jam saja. Dan jadi mengerti apa yang sebenarnya selama ini menjadi purpose dalam kehidupan nya. Akhirnya beliau mantap memilih karir yang ingin ditekuni dan sekarang sangat menikmati karir yang dirintis walaupun secara pendapatan tidak sebesar karir terdahulu.
Soo, mari gunakan tangan yang merupakan anugerah bagi manusia ini untuk dapat menulis dan menggambar tanpa menggunakan alat bantu seperti keyboard. Tentunya bukan berarti Anda harus menghilangkan keyboard dari kehidupan Anda, tapi cobalah menggunakan jemari Anda untuk menulis tangan tanpa keyboard saat Anda memerlukan proses refleksi ataupun menggambarkan masa depan atau rencana-rencana masa depan yang Anda inginkan.
Dan cobalah diingat kapan terakhir menulis atau menggambar tanpa menggunakan keyboard?
Ati
Related posts
Meet your Coach & Trainer
"The Best Way to Grow is using Your Own Potential" - Sugiarti Rosbak
Sugiarti, dikenal dengan Mbak Ati atau Bude Ati, memulai karir sebagai Professional Coach, Trainer dan Konsultan sejak 2020. Mengikuti purpose in life yaitu “To Grow the Tree”, Sugiarti melabel program yang ditawarkan dengan “Grow with Ati”. Sugiarti mempercayai bahwa proses membangun talent dan business sama dengan proses menanam pohon. Pohon akan bertumbuh apabila penanganannya tepat sesuai dengan potensi pohonnya. Demikian juga karir dan bisnis seseorang. Fokus Sugiarti adalah pada proses Career & Business Transition berdasarkan pengalaman pribadinya yang bertansisi dari karyawan perusahaan selama 30 tahun dengan membangun karir dan bisnis sebagai seorang freelancer. Pengalaman membantu karyawan bertransisi selama 20 tahun di dunia HR dan pengalaman membangun bisnis ini yang menjadi kekuatannya untuk bisa membantu klien nya dalam sesi-sesi Coaching dan Training yang dilakukan.
Let’s Grow Together with Sugiarti Rosbak
Categories
- Aktivitas (10)
- Business (14)
- Career (21)
- Personal Development (22)
- Talent & Organisation (8)
Social Media