Lebaran!! Momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di dunia, dan tentunya Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar. Tahun 2022 menjadi momen Lebaran yang paling ditunggu-tunggu setelah selama 2 tahun tidak dapat menikmati tradisi kumpul bersama keluarga dan pulang kampung. Ada yang baru dapat bertemu dengan saudara kandung ataupun orang tua/anak di tahun ini karena keterbatasan sejak 2020. Dan cerita-cerita mengalir lah dari silaturahmi ini, dan akhirnya ada satu cerita dari saudara yang baru bertemu di momen Lebaran kali ini.
Cerita mengenai kesulitan sang anak mencari pekerjaan sementara lulus sekolah sudah lebih dari lima tahun lalu. Dengan latar belakang pendidikan SMK, pernah bekerja di satu pabrik sebagai karyawan kontrak dan kemudian tidak diperpanjang lagi. Hingga saat ini masih mencoba mencari kerja di beberapa pabrik tanpa hasil. Saat digali, ternyata selama beberapa tahun ini, walaupun tidak bekerja di pabrik, sang anak beberapa kali mencoba berdagang online dan berhasil, tetapi tidak ditekuni, karena fokus nya adalah ingin bekerja tetap di pabrik.
Diskusi ini yang menginspirasi artikel kali ini, karena yang saya bayangkan adalah kemampuan menjual yang ternyata menghasilkan pemasukan selama ini tidak ditekuni, karena hanya ingin bekerja di satu bidang saja. Sementara sang orang tua berjualan makanan matang dan sudah mempunyai pelanggan tetap tapi hanya berjualan di wilayah lingkungan tempat tinggal. Artinya peluang memulai bisnis sudah terlihat di depan mata, tetapi tidak pernah dijadikan pilihan untuk mendapatkan penghasilan.
Dari cerita ini, saya jadi teringat kata-kata yang sering sekali muncul mengenai kemampuan orang untuk bertahan hidup yaitu “the Power of Kepepet”. Cukup banyak orang yang akhirnya jadi berhasil karena “power of kepepet” ini. Kondisi harus bertahan hidup dan mencari makan jadi memaksa orang untuk mencari ide dan inspirasi supaya bisa mempunyai penghasilan walaupun kecil. Kata-kata “saya tidak berbakat bisnis” menjadi hilang apabila “power of kepepet” ini jadi muncul.
Dari pengalaman saya sendiri dan juga cerita-cerita orang sukses maupun klien, jadi menyadari sebenarnya ke”MAMPU”an adalah hasil dari ke”MAU”an. Kemauan untuk melihat peluang, berproses untuk menjalaninya, belajar semua dari nol. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mampu. Semua pemicu nya adalah KEMAUAN. Karena setinggi apapun tingkat pendidikan, sepintar apapun seseorang, sekreatif apapun seseorang, kalau dia tidak punya kemauan, maka semua ilmu yang dipelajari akan sia-sia karena hanya sekedar ilmu di hapal.
Peluang selalu ada di depan mata, peluang yang sehari-hari menjadi bagian dari hidupnya terkadang hanya terlewat karena dianggap menjadi bagian dari kehidupannya. Dan juga fokus untuk mendapatkan penghasilan tetap. Memang menjadi karyawan suatu perusahaan adalah impian banyak orang karena ingin mendapatkan penghasilan tetap. Tetapi apabila peluang untuk menjadi seorang karyawan menjadi sangat kecil, sementara kebutuhan sudah mulai meningkat, maka yang harus dilihat adalah bagaimana bisa memanfaatkan apa yang menjadi bagian dari kehidupan menjadi sumber penghasilannya. Tentunya memulai bisnis tidak mudah, karena dalam menjalankan bisnis pastinya ada sukses dan gagal. Tetapi kegagalan harusnya membuat seseorang belajar bagaimana bisa mengatasi kegagalan tersebut.
Yang harus disadari oleh seseorang yang ingin memulai menggunakan peluang yang ada di dalam kehidupan sehari-hari nya untuk menjadikan sumber penghasilan adalah harus MAU BELAJAR dan MENCOBA hal baru, ilmu baru, cara kerja baru dan lain-lain yang juga baru dihadapi. Sebagai seorang yang menggemari tanaman, ada di satu titik saya menyadari bahwa tanaman-tanaman saya sudah bertumbuh dan menghasilkan cukup banyak anakan, dan harus mulai dipikirkan bagaimana supaya saya bisa mengurangi jumlah tanaman. Dan saya memutuskan untuk menjual tanaman-tanaman tersebut. Keputusan menjual dan bukan menghibahkan tanaman ini, lebih karena saya ingin mengetahui bagaimana proses menjual tanaman. Mungkin terdengar aneh, karena dalam bayangan seseorang, tanaman hanya perlu dijual saja tanpa perlakuan khusus dan pasti sesuatu hal mudah bagi saya yang sudah menggeluti dunia tanam menanam selama puluhan tahun sejak sebelum menikah. Tetapi saya justru baru belajar hal baru, bahwa untuk beberapa jenis tanaman kalau transportasi yang digunakan adalah sepeda motor, maka sang daun harus dilindungi, karena apabila terkena panas, maka sampai di pembeli, tanaman tidak akan terlihat segar, dan sang pembeli akan merasa kecewa. Tentunya apabila sang pembeli kecewa, maka dia tidak akan mau membeli lagi dari saya dan juga tidak akan memberikan referensi kepada orang lain. Dahulu saat sering membeli tanaman online, saya sering merasa packaging tanaman itu indah saat tiba di rumah, dan saya berpikir ini karena memang bagian dari layanan supaya menarik. Tapi setelah menjalani proses berjualan tanaman, saya jadi menyadari bahwa ini adalah trik dan tips yang berguna. Untungnya saat saya menjual tanaman-tanaman saya, saya tidak menjual secara terbuka, tetapi ada pedagang tanaman yang ingin membeli tanaman saya dan dia yang memberikan pengetahuan mengenai ilmu baru ini.
Dari cerita diatas, dapat dilihat bahwa saat seseorang ingin menjadikan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari menjadi sumber penghasilan, tentunya ada proses untuk belajar hal baru. Pengertian mengenai situasi market, apa yang dibutuhkan oleh market, harga yang ditetapkan hanyalah beberapa hal yang harus dikuasai oleh seseorang. Tentunya proses belajar ini, bukanlah hanya sekali, tetapi proses belajar terus menerus. Bukan berarti seseorang harus belajar dahulu sampai mahir dan baru memulai proses bisnis, tetapi justru MULAI SAJA DULU sambil terus menerus belajar. Cara kerja seseorang walaupun berada di bisnis yang sama tentunya berbeda. Cobalah perhatikan pedagang nasi goreng, Anda akan melihat cara kerja yang berbeda antara satu pedagang dengan pedagang lain. Ada yang mempersiapkan semua material dan bumbu sejak dari rumah dan di gerobak dagangannya hanya tinggal menggoreng. Ada yang persiapan material atau bumbu baru disiapkan apabila ada pesanan. Tidak ada yang salah dalam kedua proses tersebut, karena tergantung dari tingkat kenyamanan dan tentunya setiap orang mempunyai alasan masing-masing. Tetapi semua proses kedua jenis pedagang nasi goreng ini didapatkan dari proses MAU BELAJAR sehingga MAMPU berproses menjual barang dagangannya.
Bagi sebagian orang menganggap bahwa kemampuan itu hanya didapatkan dari bangku sekolah, padahal kemampuan untuk bertahan hidup bukan didapatkan dari bangku sekolah, tetapi dari kemauan untuk belajar yang ada di dalam kehidupan sehari-hari di luar bangku sekolah. Ilmu yang didapatkan di bangku sekolah akan sia-sia saja apabila tidak diterapkan untuk bisa menjadi modal untuk bertahan dalam kehidupan. Dan semua ilmu bisa diterapkan untuk melihat peluang. Seorang dokter sekalipun bisa menggunakan ilmu kedokterannya untuk “menjual” konten pendidikan di sosial media. Yang dahulu mungkin tidak pernah terpikir, tetapi sekarang di dunia sosial media, ilmu-ilmu mengenai kesehatan sudah mudah didapatkan. Artinya peluang untuk merubah ilmu ini menjadi sesuatu yang bisa menjadi sumber penghasilan sangat besar terutama di dunia digital kali ini. Tetapi semua itu harus didapatkan dengan KEMAUAN untuk BELAJAR.
Soo dalam tahun 2022 ini sejak Januari sampai April, apa yang sudah dipelajari oleh Anda? Dan bagaimana Anda ingin mengolah ilmu baru itu menjadi satu kemampuan yang dapat digunakan untuk sumber penghasilan Anda? Temui seorang Career Coach atau Business Coach untuk bisa mengoptimalkan ilmu baru Anda menjadi sumber penghasilan Anda.
Ati
Related posts
Meet your Coach & Trainer
"The Best Way to Grow is using Your Own Potential" - Sugiarti Rosbak
Sugiarti, dikenal dengan Mbak Ati atau Bude Ati, memulai karir sebagai Professional Coach, Trainer dan Konsultan sejak 2020. Mengikuti purpose in life yaitu “To Grow the Tree”, Sugiarti melabel program yang ditawarkan dengan “Grow with Ati”. Sugiarti mempercayai bahwa proses membangun talent dan business sama dengan proses menanam pohon. Pohon akan bertumbuh apabila penanganannya tepat sesuai dengan potensi pohonnya. Demikian juga karir dan bisnis seseorang. Fokus Sugiarti adalah pada proses Career & Business Transition berdasarkan pengalaman pribadinya yang bertansisi dari karyawan perusahaan selama 30 tahun dengan membangun karir dan bisnis sebagai seorang freelancer. Pengalaman membantu karyawan bertransisi selama 20 tahun di dunia HR dan pengalaman membangun bisnis ini yang menjadi kekuatannya untuk bisa membantu klien nya dalam sesi-sesi Coaching dan Training yang dilakukan.
Let’s Grow Together with Sugiarti Rosbak
Categories
- Aktivitas (10)
- Business (14)
- Career (21)
- Personal Development (22)
- Talent & Organisation (8)
Social Media