Memulai perjalanan menjadi seorang freelancer pada tahun 2020 bersamaan dengan pandemi, menjadi satu warna perjalanan yang cukup meriah. Ada banyak pelajaran yang dapat diambil. Di satu sisi semua rencana menjadi buyar tapi di sisi lain adaptasi menjadi lebih mudah karena saat itu semua orang juga mempunyai kondisi yang berbeda-beda tetapi satu kesamaan yaitu tidak tahu harus memulai dari mana atau berbuat apa, karena tidak ada buku manual yang bisa memberikan petunjuk itu.Dan dalam artikel ini saya akan berbagi tips bagaimana bisa berproses dengan transisi karir ini.
Kebanyakan orang merasa bahwa perbedaan dari karyawan menjadi self-employed hanya masalah pendapatan yang tidak menentu. Pendapatan tidak menentu hanya satu hal diantara banyak hal yang harus di adaptasi oleh seseorang yang mengalami masa transisi ini. Apabila Anda memiliki tabungan yang cukup dan gaya hidup Anda bisa diatur, maka masalah pendapatan ini adalah sesuatu yang lebih mudah bisa teratasi.
Adaptasi yang lebih penting adalah perubahan pola pikir atau mindset. Seorang karyawan saat bekerja maka bertanggung jawab hanya kepada area kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Apabila Anda adalah seorang Leader maka Anda bertanggung jawab untuk diri dan team Anda tetapi masih di ruang lingkup tanggung jawab Anda. Tentunya kita disini berbicara bukan bagi Anda yang menduduki posisi sebagai CEO di satu perusahaan, karena CEO sebenarnya adalah bukan karyawan. Saat menjadi seorang karyawan, Anda hanya perlu menunjukkan kinerja yang baik yang bisa membantu organisasi, tempat Anda mencari nafkah, dapat berkembang sehingga gaji bulanan dan bonus Anda tetap berjalan. Tetapi saat menjadi Self-Employed cara berpikir Anda justru harus berpikir bagaimana bisnis yang Anda jalankan dapat berkembang. Dan tentunya perkembangan bisnis ini menjadi sesuatu yang harus dipelajari, sejak dari perkembangan market dan lain-lain. Yang harus diingat juga saat Anda menjalani peran sebagai seorang Self-Employed maka yang harus Anda “jual” adalah DIRI SENDIRI atau PRODUK ANDA atau PERUSAHAAN ANDA. Sehingga kemampuan untuk membaca kebutuhan pasar menjadi satu ilmu tersendiri.
Kondisi ini tentunya akan membutuhkan tambahan ilmu, terutama bagi Anda yang dulu bekerja bukan di bagian sales atau marketing. Bagi saya yang berlatar belakang dari dunia HR Professional, walaupun saya pernah menjalani peran sebagai HR Business Partner tentunya juga menjadi hal yang baru. Tetapi semua itu bukan tidak dapat dipelajari, yang penting harus siap untuk belajar ilmu baru. Bagi beberapa orang yang terjun menjadi Self-Employed, terkadang merasa bahwa bisa mengandalkan jejaring saat masih kerja. Tetapi yang harus diingat itu adalah ruang lingkup yang sangat kecil. Penduduk di Indonesia ratusan juta, sementara ruang lingkup pertemanan Anda mungkin hanya puluhan ribu (atau bahkan hanya ratusan), sementara mungkin pasar yang ingin Anda tuju ada di ratusan juta tersebut. Saat Anda terjun ke dunia Self-Employed ini Anda harus ingat bahwa “SAYA BUKAN SIAPA-SIAPA”, kecuali Anda adalah seseorang yang sudah dikenal masyarakat Indonesia karena kegiatan Anda misal seorang youtuber atau selebriti. Bahkan seorang selebriti sekalipun, saat terjun ke dunia bisnis, harus mempelajari market yang akan dituju.
Dari perjalanan saya sampai di tahun ketiga ini, maka saya belajar banyak hal dan dibawah ini adalah tips-tips nya:
Tentukan Goal Anda
Saat terjun menjadi seorang Self-Employed, sadarilah apa yang ingin Anda tuju dengan menjalani profesi ini, termasuk produk atau jasa yang Anda pilih untuk di jual. Supaya Anda mengerti mengapa Anda memilih produk atau jasa itu. Bukan sekedar hanya untuk mendapatkan penghasilan. Karena perjalanan membangun satu produk atau layanan jasa akan mendapati perjalanan yang penuh tantangan. Saat Anda sadari mengapa Anda memilih produk itu, maka Anda akan lebih bisa berproses menghadapi tantangan tersebut.
Ada beberapa orang yang terjun ke dunia Self-Employed karena melihat orang lain sukses memasarkan produk atau jasa tersebut. Tetapi tidak menyadari bahwa yang dilihat adalah saat seseorang sukses, bukan saat seseorang sedang membangun bisnis tersebut. Saat Anda sudah menyadari mengapa Anda memilih produk atau jasa tersebut, cobalah mencari tahu bagaimana seseorang berproses untuk mencapai posisi puncak.
Apabila Anda “terpaksa” harus menjalani kondisi Self-Employed karena kondisi perusahaan tempat kerja yang terkena dampak dari pandemi, yang harus diingat adalah memang Anda dipaksa untuk menerima keadaan tersebut, tetapi yang lebih penting adalah “ANDA PUNYA PILIHAN” untuk melanjutkan hidup. Pilihan melanjutkan hidup inilah yang akan membuat Anda harus siap beradaptasi dengan segala resiko yang akan dihadapi.
Jadi tentukanlah Goal Anda saat memulai langkah menjadi seorang Self-Employed.
Sadari Kondisi saat ini
Saat memulai profesi ini, seseorang pastinya mempunyai beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Sadarilah kondisi Anda, dimana Anda merasa perlu untuk menambah ilmu, maka carilah pelatihan atau buku yang bisa membantu Anda. Di awal terjun ke dunia ini, saya banyak mengikuti pelatihan yang menunjang profesi saya sebagai seorang Professional Coach, Trainer dan Consultant. Termasuk mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai social media. Karena saya sadar bahwa social media saat ini menjadi salah satu media yang ampuh untuk mengenalkan produk atau jasa yang dijual. Dan saya tidak malu saat saya belajar itu hanya saya seorang yang sudah berusia “senior” karena yang lain adalah anak-anak muda. Bagi saya belajar bisa darimana saja.
Selain itu saya juga memetakan apa yang menjadi hal-hal yang perlu saya pelajari. Dan saat saya menyadari bahwa saya harus mendapatkan banyak pelajaran dari orang-orang yang sudah lebih dulu terjun ke dunia self-employed, maka saya banyak belajar dari mereka. Tentunya ini membantu saya untuk mengerti tantangan-tantangan apa yang akan saya hadapi.
Selalu belajar adalah salah satu motto yang saya terapkan dan tentunya legowo untuk menerima feedback-feedback dari orang yang sudah berpengalaman di bidang ini.
Nikmati Prosesnya
Tentunya selalu ada proses dari memulai perjalanan. Harus disadari bahwa ada proses-proses yang tidak akan mudah dijalani, tetapi apabila sejak awal, seseorang menyadari bahwa ada proses yang akan dilalui, maka dia akan mudah menjalaninya. Di awal menjalani profesi ini pastilah seseorang akan sangat bersemangat untuk memulainya, dan saat di pertengahan ternyata baru disadari banyak tantangan atau sesimpel kesulitan mencari satu orang klien untuk memulai nya, terutama yang terjun di dunia jasa seperti saya, akan mulai merasa frustrasi. Beberapa orang bahkan sering merasa bahwa “saya tidak cocok berbisnis” atau “ternyata ini bukan passion saya” atau kata-kata lain lagi.
Atau kebalikannya, terlalu banyak order yang datang, dan merasa kewalahan sehingga merasa bahwa saya tidak cocok untuk bergerak di dunia ini karena “saya merasa overwhelm dengan banyak nya pekerjaan” yang beda dengan waktu menjadi karyawan. Kondisi ini dialami oleh beberapa orang rekan saya yang merasa kewalahan karena kalau di perusahaan, yang dilayani hanya orang-orang di dalam perusahaan sementara kalau sudah menjadi seorang self-employed maka banyak jenis orang yang dilayani dan dari klien yang berbeda-beda, tentunya tuntutannya juga berbeda. Contoh paling kecil adalah bagaimana menentukan harga produk atau jasa Anda dan menyebutkan dengan penuh percaya diri kepada klien. Masih ada beberapa orang yang merasa tidak yakin menyebutkan harga atau rate karena khawatir terlalu murah atau terlalu mahal, dan bahkan khawatir tidak mendapatkan kllien lagi.
Yang harus diingat adalah semua merupakan proses dan yang penting ini adalah proses adaptasi. Dan proses ini memerlukan proses belajar, proses mencari tahu apa yang benar dan salah, proses mencari tahu yang pas untuk saya yang mana. Nikmati semua proses ini, dan refleksi diri, mana sebenarnya proses yang paling pas untuk saya. Hal ini saya lakukan di tahun pertama saya menjalani profesi ini. Dan kala itu saya juga memillih untuk di bantu oleh Professional Coach supaya saya bisa berproses dengan diri sendiri. Bahkan seorang Coach pun memerlukan Coach, sama dengan seorang dokter juga butuh dokter.
Jadi amati proses yang hadir di hadapan Anda dan refleksikan serta pilih mana proses yang paling pas (bukan paling mudah) untuk Anda, maka Anda akan lebih mudah menikmati perjalanan Anda membangun bisnis.
Berproses menjadi seorang Self-Employed akan sangat menyenangkan apabila kita menyadari bahwa proses ini akan mencapai tujuan yang kita inginkan, oleh sebab itu mari mulai menentukan Tujuan Anda memulai perjalanan menjadi seorang Self-Employed. Apabila Anda membutuhkan bantuan, Anda bisa bertemu dengan seorang Career atau Business Coach untuk berproses.
Ati
Related posts
Meet your Coach & Trainer
"The Best Way to Grow is using Your Own Potential" - Sugiarti Rosbak
Sugiarti, dikenal dengan Mbak Ati atau Bude Ati, memulai karir sebagai Professional Coach, Trainer dan Konsultan sejak 2020. Mengikuti purpose in life yaitu “To Grow the Tree”, Sugiarti melabel program yang ditawarkan dengan “Grow with Ati”. Sugiarti mempercayai bahwa proses membangun talent dan business sama dengan proses menanam pohon. Pohon akan bertumbuh apabila penanganannya tepat sesuai dengan potensi pohonnya. Demikian juga karir dan bisnis seseorang. Fokus Sugiarti adalah pada proses Career & Business Transition berdasarkan pengalaman pribadinya yang bertansisi dari karyawan perusahaan selama 30 tahun dengan membangun karir dan bisnis sebagai seorang freelancer. Pengalaman membantu karyawan bertransisi selama 20 tahun di dunia HR dan pengalaman membangun bisnis ini yang menjadi kekuatannya untuk bisa membantu klien nya dalam sesi-sesi Coaching dan Training yang dilakukan.
Let’s Grow Together with Sugiarti Rosbak
Categories
- Aktivitas (10)
- Business (14)
- Career (21)
- Personal Development (22)
- Talent & Organisation (8)
Social Media