Saat memulai pekerjaan atau bisnis, ada kondisi dimana kita akan mempunyai team. Dan saat mempunyai suatu team maka diperlukan kemampuan untuk bisa membangun team. Apakah yang disebut membangun team? Apakah artinya harus melakukan rekrut anggota team baru?

Team sendiri dalam bahasa Indonesia tulisannya adalah team yang berarti suatu grup atau kumpulan orang yang mempunyai kesamaan, kesamaan divisi, department, tujuan atau apapun yang membuat mereka menjadi merasa berada di sisi yang sama. Dan dalam satu team ada seorang pimpinan. Sang pimpinan yang akan memastikan team tersebut bisa berjalan bersama untuk mencapai tujuan.

Disini kita akan berbicara mengenai team yang ada di dalam suatu organisasi. Organisasi disini mempunyai definisi pekerjaan yang dikerjakan bersama oleh lebih dari satu orang. Organisasi yang ideal harus mempunyai visi dan misi. Dan seluruh team yang berada di dalam organisasi tesebut harus mengerti apa visi dan misi organisasi tersebut. Peran leader disini adalah ornag yang akan membawa dan memastikan para team menjalankan visi dan misinya.

Mengapa visi dan misi menjadi penting karena sebenarnya visi dan misi ini adalah kompas bagi satu organisasi maupun seseorang untuk bergerak. Bayangkan saat kita bangun pagi, apabila kita tidak mempunyai visi dan misi maka kita hanya akan tidur saja sepanjang hari bahkan seterusnya. Misi kita saat bangun tidur adalah alasan atau motivasi kita untuk bangun, misal memulai bekerja. Sementara visi adalah apa yang ingin di capai pada hari itu sehingga membuat kita bangun dari tidur dan memulai pekerjaan. Jadi dalam membangun team harus mempunyai visi dan misi untuk memastikan bahwa team mempunyai motivasi dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Saat membangun satu team baik itu ada dua tipe team. Yang pertama adalah team yang merupakan “warisan”, artinya seorang leader bergabung pada team yang sudah terbentuk. Dan yang kedua adalah team yang akan dibentuk oleh seorang leader. Dari keduanya tentunya ada perbedaan cara membangun nya.

Apabila seorang leader mendapatkan “warisan” maka yang harus dipastikan adalah:

  1. Apakah semua anggota team mengerti dan menjalankan visi dan misi organisasi?
  2. Apakah sudah ada strategi yang akan dijalankan oleh team mencapai tujuan dari divisi atau department?
  3. Apabila untuk kedua pertanyaan diatas jawabannya “Ya” maka sang leader bisa terus melanjutkan proses nya.
  4. Apabila jawaban pertanyaan 1 & 2 adalah “Tidak” maka sang leader sebaiknya memulai dengan melakukan sosialisasi (apabila sudah ada) atau membentuk visi dan misi dari organisasi
  5. Dari point no. 3, apabila sang leader ingin mengubah visi dan misi yang harus dilakukan adalah:
    1. Melakukan Analisa apakah ini saat yang tepat membuat visi dan misi baru
    1. Membuat perhitungan dampak dari visi dan misi baru terhadap keberlangsungan organisasi

Apabila seorang leader akan membangun team baru maka yang harus dilakukan adalah:

  1. Membuat visi dan misi pribadi dan team
  2. Menyiapkan strategi untuk menjalankan visi dan misi
  3. Memilih anggota team yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan

Kalau pertanyaannya lebih enak mana, apakah “warisan” atau “membangun” keduanya tentu punya sisi positif dan negatif. Untuk team yang merupakan “warisan”, minimal anggota team hanya perlu beradaptasi kepada sang leader yang baru. Tetapi apabila membangun team yang benar-benar baru maka adaptasi team adalah sesame rekan kerja dan sang leader. Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi tergantung kecepatan seseorang menerima perubahan. Karena saat anggota team warisan masih membanding-bandingkan sang leader baru dengan leader lama, maka proses penerimaannya akan lebih lama.

Tips bagi leader yang menerima “warisan” dapat melakukan proses ini:

  • Kenali
    • anggota team dari melakukan diskusi intensif
    • proses operasional
    • habit dalam team tersebut
  • Buat strategi untuk tetap menerapkan hal yang positif dan mengurangi hal yang mempunyai dampak negative
  • Pastikan semua proses menunjang keberlangsungan bisnis dan organisasi dan bukan menyimpang dari proses tersebut
  • Sadari dan antisipasi bagi para anggota team yang mungkin tidak terbiasa dengan cara kerja anda. Komunikasi dan transparansi menjadi salah satu strategi nya.

Apabila anda adalah seorang leader yang akan membangun team dari “O” maka yang harus anda pastikan bahwa anggota team sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang dan bukan factor kecocokan secara individu.

Dari proses membangun team, perlu dipetakan sejak awal, jenis team seperti apa yang diperlukan. Apakah team yang perlu mendapat penyegaran terus menerus atau justru membutuhkan team yang harus bertahan lama? Salah satu contoh, apabila ini adalah team yang membutuhkan mobilitas dan kreativitas tingkat tinggi, maka jenis team nya adalah team yang dinamis supaya daya kreativitas bisa terus terasah. Penentuan jenis team seperti ini kembali lagi harus memperhatikan visi dan misi dari organisasi. Dan diperlukan visi dan misi dari seorang leader juga untuk bisa menentukan tujuan team.

Saat seorang leader TAHU ARAH dan TUJUAN maka team juga akan bisa BERGERAK BERSAMA.