Membaca buku yang berjudul Lagom karangan Lola A. Akerstrom mengenai Rahasia Hidup Bahagia orang Swedia. Bagi para masyarakat Swedia, pepatahnya adalah “Not too little not too much”. Buat mereka semua hal dalam kehidupan yang penting cukup bukan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Dengan mempunyai rasa kecukupan ini maka seseorang akan bisa hidup berbahagia karena ada kepuasan tersendiri dalam menjalani kehidupan.

Pembahasan artikel ini bukan dari sisi kecukupan tetapi mengumpulkan tenaga untuk beraktivitas. Dari buku ini ada banyak hal yang bisa dipelajari juga dimana bahwa kita perlu cukup beristirahat. Dalam hal ini bukan tidur cukup tetapi per hari harusnya kita bisa beristirahat beberapa kali untuk mengumpulkan tenaga. Beristirahat 5 menit di sela-sela kegiatan akan membuat seseorang bertenaga lagi. Rasa Lelah, rasa bosan, rasa jenuh akan terhindar. Saat seseorang merasa bahwa ada rasa-rasa itu maka itu tandanya seseorang harus menghentikan kegiatannya.

Bagaimana kalau misal sedang dalam suatu rapat. Dapat melakukan teknik napas, seperti menarik napas dan menghitung 5 kali dan membuang napas dengan menghitung 5 kali. Fokus hanya pada napas saja. Teknik ini bisa dilakukan walaupun sedang di sela-sela rapat atau berkegiatan. Tanpa orang sekeliling menyadari sebenarnya orang ini sedang mengembalikan fokus nya.

Kala seseorang tidak dapat fokus melakukan pekerjaannya maka pekerjaan tersebut tidak akan dapat diselesaikan. Bagaimana seseorang dapat melakukan multitasking. Sebenarnya yang disebut multitasking ini adalah faktor kebiasaan. Seorang ibu bisa sambil merawat anak mengerjakan hal lain itu adalah faktor habit yang sudah dilakukan bertahun-tahun. Tetapi sebenarnya tidak pernah kita melakukan hal bersamaan. Saat seorang ibu menggendong anaknya sedang memasak, pasti sang Ibu tidak menggendong saja tetapi mengikat sang anak ke badannya dengan gendongan. Kondisi mengikat ini membuat seorang ibu secara mental merasa aman untuk melakukan kegiatan yang lain.

Saat harus mengerjakan banyak hal, maka yang harus diatur adalah bagaimana seseorang membagi fokus. Yang pasti harus menyelesaikan satu pekerjaan dahulu sebelum berpindah ke pekerjaan lain. Dengan kondisi itu maka penyelesaian pekerjaan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Tetapi apabila sedang mengerjakan satu pekerjaan kemudian pindah ke pekerjaan lain tanpa menyelesaikan, maka seseorang akan merasa stress karena masih terpikir pekerjaan yang belum selesai.  Seorang atasan saat memberikan banyak pekerjaan dengan batas waktu pasti juga menyadari bahwa yang harus dipastikan adalah pekerjaan tersebut selesai.

Tetapi lain halnya apabila seseorang tidak mengelola waktu dengan baik. Kala harus mengerjakan pekerjaan digunakan untuk chatting atau melihat social media, maka itu menjadi gangguan terbesar dan membutuhkan waktu sehingga pekerjaan yang harusnya selesai akan terbengkalai. Seseorang harus bisa menyadari kapan membagi waktu antara satu kegiatan (bukan hanya pekerjaan) dengan kegiatan lain. Kegiatan artinya termasuk chit-chat, chatting, berselancar di social media dan lain-lain.

Saat seseorang sudah bisa mengetahui fokus mana yang harus dikerjakan saat itu dan juga tidak mudah teralihkan maka hasil kerja juga akan lebih produktif.