Apakah Anda pernah mengalami dalam perjalanan karir ada beberapa orang yang menyatakan Anda cocok dalam profesi atau jabatan tertentu, tetapi Anda tidak ingin mencobanya karena merasa Anda bukan orang yang cocok? Atau tidak mempunyai rasa percaya diri untuk mencobanya? Saya pernah!! Beberapa waktu belakangan ini menemani beberapa klien yang mempunyai kondisi yang sama sehingga timbul keinginan untuk menulis artikel ini.
Saya pernah menulis mengenai ketidak sukaan saya pada angka tetapi berakhir dengan saya menduduki jabatan Compensation & Benefit Specialist selama 9 tahun yang notabene hampir setengah dari total karir saya sebagai HR Profesional selama 20 tahun. Dan tanpa pernah mendapatkan nilai jelek. Selain itu saya merasa bahwa saya bukan orang yang cocok untuk memegang posisi di pabrik, tetapi berakhir posisi saya di pabrik yang membawa diri saya mendapatkan promosi sebagai seorang Manager menjelang usia setengah abad. Sebagai seseorang dengan latar belakang posisi sebagai seorang sekretaris di perusahaan multinasional, bisa mencapai posisi tersebut adalah satu prestasi.
Dan yang terakhir adalah posisi saat ini sebagai seorang freelancer yang notabene adalah pebisnis. Dulu saya selalu merasa bahwa saya bukan orang yang cocok berbisnis, bahkan menyatakan tidak punya bakat bisnis. Tetapi beberapa tahun menjelang saya pension, saya menyadari bahwa sebenarnya dagang tidak sama dengan bisnis. Dan sebenarnya saya bisa menjalani kehidupan sebagai pebisnis karena yang diperlukan dalam menjalani bisnis adalah mindset (pola pikir), skill (kemampuan) dan knowledge (pengetahuan). Dan ini yang mendasari saya akhirnya mantap untuk melangkah menjadi seorang freelancer.
Ada salah satu klien saya yang mempunyai pengalaman kerja selama 10 tahun sebagai seorang yang berkecimpung dalam bidang marketing. Karir yang menyimpang dari latar belakang pendidikan dari jurusan psikologi. Dan beberapa tahun belakangan menjalani profesi marketing nya bukan di dunia korporasi tetapi sebagai freelancer. Latar belakang psikologi membuat dirinya lebih bisa membaca kebutuhan dari pasar dan klien. Setelah mempelajari ilmu marketing lebih dalam, beliau ingin menekuni profesi marketing tetapi sebagai seorang staff karena merasa bahwa latar belakang pendidikan dan sudah tidak berada di dunia korporasi beberapa tahun belakangan ini, membuat dirinya akan kalah bersaing dengan kandidat lain. Tetapi dari beberapa kali proses interview yang dilakukan, para interviewer menyatakan bahwa dirinya overqualified. Harusnya menjadi seorang pimpinan atau manager. Setelah beberapa kali melewati sesi coaching bersama saya, akhirnya beliau menyadari bahwa memang secara kualifikasi dirinya mampu dan berhak untuk bisa menduduki posisi sebagai seorang pimpinan. Dan akhirnya merubah cara pandang dan posisi yang dilamar.
Selain itu, saya juga pernah mempunyai anggota team yang merasa bahwa dirinya bukan orang yang cocok menangani posisi dan pekerjaan yang menjadi bagian dari tanggung jawabnya. Setelah saya lakukan coaching kepada anggota team ini, dan terus menerus saya berikan tambahan pekerjaan, ternyata dia menyadari bahwa dia menikmati mengerjakan pekerjaan tersebut. Dan tentunya ini membuat performa kerja nya juga jadi lebih terlihat.
Dari cerita-cerita di atas sebenarnya terlihat terkadang ada beberapa orang yang dilihat oleh orang lain mampu mengerjakan sesuatu tetapi diri sendiri merasa bukan orang yang tepat untuk menduduki posisi tersebut. Dan yang terkadang ini menghambat seseorang untuk mencoba. Karena ketidak yakinan ini justru akan bermain di dalam pikiran seseorang ini. Dan kembali lagi apa yang ada di dalam pikiran tersebut menjadi bayangan masa depan yang akan di hadapi dan menimbulkan ketakutan-ketakutan. Saat seorang manusia takut, dia tidak akan mau melangkah lebih lanjut.
Di sisi lain, tentunya bukan tidak mungkin posisi atau profesi tertentu tersebut karena seseorang tidak menikmatinya, maka performa kerja akan menurun dan tentunya ini akan menambah konfirmasi diri yang menyatakan “tuh kan saya gak cocok”. Menikmati dalam hal ini tentunya ada dua faktor yaitu “ingin mencoba menikmati” atau “tidak mau mencoba menikmati”. Dua sudut pandang yang berbeda tentunya akan mempunyai hasil yang berbeda juga. Dan karena saya selalu percaya bahwa Allah tidak akan mencoba hambaNya kecuali hambaNya bisa menanggungnya, saya jadi selalu berani untuk mencoba. Tetapi tentunya dengan beberapa pertimbangan dan persiapan. Dan di bawah ini adalah tips nya bagaimana bisa bersiap dan menimbang.
KENALI
Saya juga selalu percaya bahwa “tak kenal maka tak sayang”. Jadi kenali dahulu pekerjaan yang akan ditangani. Terkadang seseorang menolak karena dia tidak mengenal pekerjaan tersebut. Hanya melihat dari sisi luarnya saja. Saat awal di tawari posisi HR, sebagai orang yang tidak mempunyai latar belakang psikologi, tentunya mempertanyakan apakah saya mampu atau tidak. Tetapi saya akhirnya membeli beberapa buku dan mencoba mempelajari apakah HR itu.
Selain kenali pekerjaan, kenali diri sendiri. Saat saya mengenal apakah HR itu, saya menyadari bahwa selama masa kerja saya sebagai seorang sekretaris, salah satu kekuatan saya adalah saya senang interaksi dengan orang dan itu adalah modal dasar sebagai orang yang akan menjalani profesi sebagai seorang HRD. Tentunya saya juga berdiskusi dengan atasan saya saat itu yang kebetulan adalah orang asing. Dan beliau menyatakan bahwa dari interaksi beliau selama ini, dia yakin bahwa saya bisa menjalani profesi tersebut. Begitu juga beberapa atasan lain (saat itu saya menangani R&D dengan 1 orang Senior Manager dan 10 orang Manager) meyakinkan saya untuk mengambil posisi tersebut. Dan ternyata saya sangat menikmatinya.
PERSIAPAN
Persiapan tentu diperlukan saat seseorang ingin menduduki jabatan tertentu. Seperti saya infokan di atas, saya mencari melalui buku, karena saya ingin melihat dari sudut pandang netral. Saat itu info belum sebanyak sekarang yang bertebaran di internet. Saat itu yahoo ataupun google belum tersedia.
Selain itu saya juga mempersiapkan diri untuk “unlearn” artinya saya membuang semua perspektif mengenai HRD di otak saya. Dan dengan demikian saya juga jadi lebih mudah untuk menyerap pelajaran dan ilmu baru mengenai HRD di otak saya. Karena apabila saya sudah mempunyai penilaian tertentu mengenai HRD pastinya di otak saya yang akan terus menerus berbicara adalah HR seperti ini dan itu, tanpa saya mencoba untuk menjalaninya.
NIKMATI
Dan saya selalu percaya bahwa dalam kehidupan manusia adalah seperti sebuah buku. Setiap bab kehidupan layaknya bab dalam buku. Dan tentunya kalau seseorang membaca buku, maka yang akan terjadi apabila menikmati buku tersebut, maka lebih mudah untuk fokus. Begitu juga apabila seseorang melakukan perjalanan dan menikmati perjalanan tersebut walaupun ada hambatan seperti macet dan lain-lain, dia akan tetap bahagia dalam perjalanan tersebut.
Dan itulah prinsip yang saya jalani dalam mencoba setiap babak dalam kehidupan saya dan tentunya setiap profesi dan jabatan yang saya duduki. Dan saya selalu mencari minimal satu aspek dalam profesi tersebut apa yang menjadi area yang saya nikmati. Jadi kalaupun saya tidak bisa menikmati area yang lain, minimal ada satu area yang saya dapat nikmati.
Ketiga tips diatas selalu saya gunakan dalam perjalanan kehidupan dan karir saya, dan ini sangat ampuh untuk menghindari stress dalam menjalani kehidupan. Dan tentunya yang juga dapat diambil adalah LESSON LEARNT. Karena inilah yang akan membuat seseorang bisa naik kelas lebih tinggi lagi.
Soo sudahkah Anda menikmati perjalanan Anda saat ini? Apabila Anda ingin didampingi oleh seorang Coach untuk menikmati perjalanan Anda, silahkan hubungi Career Coach Anda.
Ati
Related posts
Meet your Coach & Trainer
"The Best Way to Grow is using Your Own Potential" - Sugiarti Rosbak
Sugiarti, dikenal dengan Mbak Ati atau Bude Ati, memulai karir sebagai Professional Coach, Trainer dan Konsultan sejak 2020. Mengikuti purpose in life yaitu “To Grow the Tree”, Sugiarti melabel program yang ditawarkan dengan “Grow with Ati”. Sugiarti mempercayai bahwa proses membangun talent dan business sama dengan proses menanam pohon. Pohon akan bertumbuh apabila penanganannya tepat sesuai dengan potensi pohonnya. Demikian juga karir dan bisnis seseorang. Fokus Sugiarti adalah pada proses Career & Business Transition berdasarkan pengalaman pribadinya yang bertansisi dari karyawan perusahaan selama 30 tahun dengan membangun karir dan bisnis sebagai seorang freelancer. Pengalaman membantu karyawan bertransisi selama 20 tahun di dunia HR dan pengalaman membangun bisnis ini yang menjadi kekuatannya untuk bisa membantu klien nya dalam sesi-sesi Coaching dan Training yang dilakukan.
Let’s Grow Together with Sugiarti Rosbak
Categories
- Aktivitas (10)
- Business (14)
- Career (21)
- Personal Development (22)
- Talent & Organisation (8)
Social Media