Pernahkah Anda berpikir “WHY” saya mengerjakan pekerjaan ini? Atau bisnis ini? Atau mungkin karir yang sekarang dijalani? Mungin sebagian besar akan menjawab bahwa tujuannya untuk mendapatkan penghasilan. Karena seseorang bekerja atau membuka bisnis karena ingin mendapatkan penghasilan. Padahal mendapatkan penghasilan adalah bentuk penghargaan terhadap hasil kerja seseorang. Tanpa seseorang bekerja maka tidak ada penghasilan yang akan di dapatkan. Itulah sebabnya dalam beberapa kesempatan sering sekali kita dengar, tunjukkan performa kerja dahulu baru Anda akan diberikan reward. Reward inilah yang disebut “WHY”
Sebagian orang lebih suka mendapatkan info reward apa yang akan diterima apabila saya mengerjakan hal ini. Apabila seseorang mengharapkan dalam bentuk finansial misal kenaikan gaji, bonus, insentif dan lain-lain maka sebenarnya ini bukan “WHY” yang sebenarnya, kecuali Anda bisa melihat di balik angka yang terlihat. “WHY” yang dimaksud disini lebih dalam dari bentuk finansial, tetapi lebih berproses kepada emosi seseorang.
Dalam bukunya “START WITH WHY”, Simon Sinek memperlihatkan lingkaran emas dibawah ini
Arti lingkaran emas ini adalah:
Why – Your Purpose yang artinya apa yang seseorang mengerjakan pekerjaan ini? Apa yang membuat seseorang bersemangat untuk bangun setiap hari dan bersedia mengerjakan pekerjaan tersebut
How – Your Process yang artinya seseorang mengetahui bagaimana dia dapat mengerjakan pekerjaan tersebut lebih baik lagi
What – Your Process yang artinya hasil yang diharapkan akan didapatkan dari proses kerja tersebut yang akan berdampak kepada sekitarnya atau pelanggan yang akan membeli produk atau jasa mereka.
Mengerti mengenai “WHY” yang memicu Anda bangun setiap pagi dan memulai aktivitas akan memberikan amunisi saat Anda menghadapi tantangan dalam setiap pekerjaan. Tantangann pasti hadir. Saat seseorang mengetahui apa yang membuat dirinya bersemangat untuk mengerjakan aktivitas nya, maka orang tersebut juga akan berpikir bagaimana dia bisa mengembangkan pekerjaannya menjadi lebih baik lagi. “WHY” adalah KOMPAS Anda untuk mencapai tujuan Anda dan dapat menghadapi semua proses dan tantangan dalam mengerjakan aktivitas Anda untuk. Saat Anda mengerti mengapa Anda melakukan hal tersebut, Anda akan fokus pada tujuan Anda dan bukan pada tantangan di hadapan Anda.
Kembali saya akan memberikan contoh pada saat saya sedang mengerjakan pekerjaan di bagian Remunerasi seperti cerita dalam postingan saya sebelumnya di https://growithati.com/cintai-pekerjaanmu/ apa yang membuat saya bersedia untuk bangun setiap pagi dan memulai bekerja, adalah di balik sekedar angka gaji ada manusia yang bergantung kepada angka tersebut. Dan saya menyadari peran saya dalam menghadirkan angka tersebut setiap bulan, akan membuat saya memastikan bahwa pembayaran gaji atau apapun tidak terlambat karena dampak yang akan terjadi terhadap orang tersebut. Itu adalah “WHY” yang saya bangun di dalam diri saya. Selain itu saya jadi memikirkan bagaimana bisa membuat proses pelayanan saya juga jadi lebih baik, dengan memikirkan inovasi-inovasi yang bisa saya lakukan seperti digitalisasi, bahkan sudah saya lakukan beberapa tahun lalu untuk mempermudah proses dalam team saya. Proses yang lebih mudah dan cepat akan berpengaruh kepada proses untuk sampai kepada karyawan.
Saat saya melakukan interview atau melakukan mentoring atau coaching kepada teman-teman fresh graduate, atau klien yang ingin berpindah pekerjaan, saya menanyakan hal yang sama yaitu “WHY”. Pertanyaan umum seperti, kamu lebih suka mengerjakan pekerjaan yang mana, dan jawabannya beragam tergantung kesukaan masing-masing. Tetapi yang tidak pernah tergali adalah mengapa jenis pekerjaan itu yang dicari. Mengapa harus mencari “WHY” saya lebih suka A dibanding B? Karena setiap pekerjaan pasti ada tantangannya. Dan saat tantangan itu datang, maka seseorang yang sudah mengerti “WHY” nya jadi lebih mudah untuk menghadapi tantangan tersebut karena dianggap batu kerikil nya.
Demikian juga saat saya masih berada di korporasi, dan ada karyawan yang meminta untuk berdiskusi mengenai kegalauan mereka menerima tawaran pekerjaan di luar. Dalam posisi saya sebagai team HRD mungkin sebagian orang langsung berpikir bahwa saya akan melarang mereka untuk mengambil tawaran tersebut, tetapi yang saya lakukan adalah mengajak karyawan berpikir. Pertanyaan saya pasti adalah apa yang membuat sang karyawan mempertimbangkan tawaran tersebut, tidak langsung menerima, atau tidak langsung menolak. Ada proses apa di dalam hati dan pikirannya. Dari pertanyaan-pertanyaan itu, karyawan akan lebih mudah untuk mempertimbangkan keputusan mana yang harus diambil. Tentunya akan menyulitkan bagi saya sebagai team HRD apabila seseorang menjawab memutuskan untuk mengambil tawaran dari perusahaan lain, tetapi minimal saat itu saya mengerti “WHY” dia memutuskan hal itu. Dan kalau diperlukan proses improvement di perusahaan saya ke depannya seandainya itu karena apa yang terjadi di dalam perusahaan, maka saya tidak akan sungkan untuk menyampaikan kepada pimpinan perusahaan.
Apa yang bisa dilakukan untuk dapat menemukan “WHY” dalam diri Anda? Dibawah ini adalah metode refleksi yang saya gunakan dalam beberapa sesi-sesi saya “Finding Your Own Purpose”.
SADARI
Membuat seseorang sadar apa yang menjadi motivasi akan memerlukan prosese refleksi. Tentunya proses refleksi disini tidak selalu mudah. Terkadang bagi beberapa orang, masih merasa denial, dan berdiskusi di dalam dirinya, “rasanya saya tidak begitu” atau bahkan “bukan itu yang saya mau”. Dalam beberapa kesempatan di sesi-sesi saya, saya lebih suka mengajak orang untuk mencoba melihat ke masa lalu nya.
Melihat apa yang pernah dilakukan akan membawa seseorang pada memori rasa bahagia, rasa sukses dan lebih mudah menyelami apa yang terjadi. Cobalah mengingat satu kejadian dalam kehidupan Anda yang Anda merasakan sangat bahagia dan mempunyai perasaan “SAYA BERHASIL”. Satu kejadian yang paling dirasakan mewakili rasa “SAYA BERHASIL” bukan keberhasilan yang membuat seseorang mendapatkan reward dari orang lain saja, tetapi justru reward dari dalam diri sendiri. Dan saat Anda menemukan kejadian tersebut, jawablah 3 pertanyaan dibawah ini:
- Apa aktivitas yang saya lakukan saat itu?
- Kemampuan apa yang saya gunakan saat itu?
- Apa yang menyebabkan saya merasa bahwa “SAYA BERHASIL”?
Tulislah jawaban Anda dan Anda akan menemukan apa sebenarnya kekuatan pada diri Anda
BUATLAH “FILM” MASA MENDATANG
Seseorang perlu bermimpi atau berkhayal untuk mengerti keberhasilan masa mendatang seperti apa yang diinginkan. Tentunya masing-masing orang punya definisi terhadap berhasil ataupun mimpi yang berbeda-beda. Dan anggaplah Anda adalah seorang penulis script film, film seperti apa yang ingin Anda buat? Ingatlah Anda punya kebebasan untuk membuat film apapun, karena Andalah penulis film, produser dan sutradara bagi film Anda sendiri. Dan karena seorang manusia lebih mudah untuk berproses saat melihat visualisasi, silahkan Anda menuliskan di dalam secarik kertas, buku tulis atau apapun itu. Dan saat Anda selesai menuliskan nya, kembali lagi Anda tanyakan kepada diri Anda 3 pertanyaan yang sama dengan diatas:
- Apa aktivitas yang saya lakukan saat itu?
- Kemampuan apa yang saya gunakan saat itu?
- Apa yang menyebabkan saya merasa bahwa “SAYA BERHASIL”?
Temukan benang merah dari kedua kegiatan Sadari dan Film tersebut, maka Anda akan menemukan sesuatu.
GAMBARLAH PETANYA
Sebuah script film hanya akan menjadi script saja dan disimpan di dalam laci sang penulis apabila tidak pernah diwujudkan untuk menjadi satu film yang layak ditonton. Bagaimana script tersebut bisa menjadi film seperti yang Anda bayangkan, maka wujudkanlah dengan cara:
- Lihatlah benang merah dari dua kegiatan di atas
- Renungkan kembali mengapa aktivitas-aktivitas tersebut membuat saya merasa “SAYA BERHASIL”
- Tantangan yang akan terjadi seperti apa, dan bagaimana kemampuan saya bisa membawa saya melewati tantangan tersebut?
Saat Anda sudah melakukan ketiga proses di atas, maka Anda akan menyadari apa yang menjadi “WHY” Anda melakukan aktivitas tertentu. Karena sebenarnya saat Anda mengerti, Anda akan lebih mudah menghadapi semua tantangan yang Anda hadapi dalam menjalankan proses karir dan bisnis Anda.
Mari mulai berproses untuk menemukan “WHY” dan apabila Anda merasakan kesulitan, Anda bisa didampingi seorang Career atau Business Coach untuk berproses menemukan “WHY”.
Ati
Related posts
Meet your Coach & Trainer
"The Best Way to Grow is using Your Own Potential" - Sugiarti Rosbak
Sugiarti, dikenal dengan Mbak Ati atau Bude Ati, memulai karir sebagai Professional Coach, Trainer dan Konsultan sejak 2020. Mengikuti purpose in life yaitu “To Grow the Tree”, Sugiarti melabel program yang ditawarkan dengan “Grow with Ati”. Sugiarti mempercayai bahwa proses membangun talent dan business sama dengan proses menanam pohon. Pohon akan bertumbuh apabila penanganannya tepat sesuai dengan potensi pohonnya. Demikian juga karir dan bisnis seseorang. Fokus Sugiarti adalah pada proses Career & Business Transition berdasarkan pengalaman pribadinya yang bertansisi dari karyawan perusahaan selama 30 tahun dengan membangun karir dan bisnis sebagai seorang freelancer. Pengalaman membantu karyawan bertransisi selama 20 tahun di dunia HR dan pengalaman membangun bisnis ini yang menjadi kekuatannya untuk bisa membantu klien nya dalam sesi-sesi Coaching dan Training yang dilakukan.
Let’s Grow Together with Sugiarti Rosbak
Categories
- Aktivitas (10)
- Business (13)
- Career (21)
- Personal Development (22)
- Talent & Organisation (8)
Social Media